KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TI
Faktor utama berkaitan dengan model
:
- Pengenalan kesalahan
- Penghapusan Kesalahan
- Lingkungan
Merupakan faktor probabilistik pada
kondisi operasi sepanjang waktu. Model keandalan perangkat lunak umumnya
diformulasikan dalam trminologi proses random.
Yang dapat dilakukan model :
- Rata-rata dari jumlah kegagalan yang diperoleh dalam beberapa titik waktu
- Rata-rata jumlah kegagalan dalam interval waktu
- Intensitas kegagalan pada beberapa titik waktu
- Distribusi probabilitas dari interval kegagalan
Karakteristik model yang baik :
- Memberikan prediksi yang baik dari perilaku kegagalan
- Dihitung dengan menggunakan kuantitas
- Sederhana
- Dapat diaplikasikan secara luas
- Berdasar asumsi yang baik
Namun agar perekayasaan keandalan
perangkat lunak bermanfaat :
- Kepuasan pelanggan diperoleh lebih tepat
- Perencanaan lebih akurat
- Pengelolaan pengenalan kemampuan baru lebih hati-hati
- Perbaikan proses lebih efektif
- Sumber daya difokuskan pada keandalan gabungan, waktu pengiriman dan biaya
- Sumber daya difokuskan pada fungsi yang berguna tinggi
- Fungsi yang berguna tinggi diimplementasikan dan diuji pertama
- Perencanaan kuantitatif dari siklus hidup perangkat lunak mengurangi waktu
Monitoring kuantitatif
mengidentifikasi masalah secara dini memperbaiki orang dan interface.
SIKLUS HIDUP PRODUK
Siklus
hidup produk adalah
suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus
atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu
grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang
mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai
pendapatan mengenai tahap-tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth,
maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa
keseluruhan tahap-tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari
introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth
(turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun
demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu
introduction, growth, maturity dan decline. Menurut Basu Swastha
(1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap
perkenalan (introduction).
Pada
tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume
penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul
baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang
dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang
harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi
barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap
pertumbuhan (growth)
Dalam
tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang
bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif
tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga
persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas
dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
3. Tahap
kedewasaan (maturity)
Pada
tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba
pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan
perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan
ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi
persaingan.
4. Tahap
kemunduran (decline)
Hampir
semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan
atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini,
barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah
kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi
sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama
tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan
hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan
menurun antara lain:
- Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
- Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien.
- Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
- Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
- Meninggalkan sama sekali barang tersebut.
Sumber:
http://xyz2110.blogspot.com/2011/10/konteks-manajemen-proyek-dan-ti.html
No comments:
Post a Comment