Pages

Wednesday, January 4, 2012

Konteks Manajemen Proyek dan TI

KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TI

Faktor utama berkaitan dengan model :
  • Pengenalan kesalahan
  • Penghapusan Kesalahan
  • Lingkungan
Merupakan faktor probabilistik pada kondisi operasi sepanjang waktu. Model keandalan perangkat lunak umumnya diformulasikan dalam trminologi proses random.

Yang dapat dilakukan model :
  • Rata-rata dari jumlah kegagalan yang diperoleh dalam beberapa titik waktu
  • Rata-rata jumlah kegagalan dalam interval waktu
  • Intensitas kegagalan pada beberapa titik waktu
  • Distribusi probabilitas dari interval kegagalan
Karakteristik model yang baik :
  • Memberikan prediksi yang baik dari perilaku kegagalan
  • Dihitung dengan menggunakan kuantitas
  • Sederhana
  • Dapat diaplikasikan secara luas
  • Berdasar asumsi yang baik
Namun agar perekayasaan keandalan perangkat lunak bermanfaat :
  • Kepuasan pelanggan diperoleh lebih tepat
  • Perencanaan lebih akurat
  • Pengelolaan pengenalan kemampuan baru lebih hati-hati
  • Perbaikan proses lebih efektif
Dalam melakukannya:
  • Sumber daya difokuskan pada keandalan gabungan, waktu pengiriman dan biaya
  • Sumber daya difokuskan pada fungsi yang berguna tinggi
  • Fungsi yang berguna tinggi diimplementasikan dan diuji pertama
  • Perencanaan kuantitatif dari siklus hidup perangkat lunak mengurangi waktu
Monitoring kuantitatif mengidentifikasi masalah secara dini memperbaiki orang dan interface.

SIKLUS HIDUP PRODUK 

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Ada berbagai pendapatan mengenai tahap-tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap-tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline. Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :

1.      Tahap perkenalan (introduction).

Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2.      Tahap pertumbuhan (growth)

Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3.      Tahap kedewasaan (maturity)

Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4.      Tahap kemunduran (decline)

Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
    • Memperbarui barang (dalam arti fungsinya). 
    • Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih efisien.
    • Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
    • Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
    • Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Sumber:
http://xyz2110.blogspot.com/2011/10/konteks-manajemen-proyek-dan-ti.html

No comments:

Post a Comment