"HaLo Cmu4Ny@h
aQ g@g CeMunguUdh Agy
Ciyuus? Miapah?" Dan masih banyak yang lainnya.
Pusing ga sih, kalau setiap hari kita baca atau dengar tulisan diatas?. Yak hampir setiap hari kita lihat dan dengar bahasa yang tak layak dan tak sepantasnya digunakan. Mereka yang menggunakan bahasa yang sering orang sebut "Bahasa 4L@y" menganggap bahasa ini keren, gaul dan semacamnya. Padahal inilah contoh penyimpangan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Sadar atau tidak kita sadari perlahan-lahan bahasa Indonesia sesuai EYD sudah menghilang. Padahal sudah menjadi ikrar bangsa Indonesia melalui Sumpah Pemuda untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan bangsa, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Nyatanya Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar kini sudah mulai redup. Sebagian besar bangsa Indonesia sendiri lebih ‘asik’ menggunakan bahasa-bahasa nyeleneh yang dianggap gaul, seperti “aku/saya” digantikan “gua/gue” dan juga “Anda/Kamu/Kau” lebih sering digantikan “elu/elo”, dan sebagainya. Bahasa Indonesia sendiri juga sudah dicampuradukkan dengan berbagai macam bahasa seperti bahasa daerah dan juga bahasa asing lain yang tidak termasuk dari penyerapan kata yang sudah diberlakukan.
Memang terasa kaku juga menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dalam percakapan sehari-hari. Tapi bagaimanapun juga kita sebagai Bangsa Indonesia harus mencintai dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pemersatu Bangsa seperti yang tertera dalam Sumpah Pemuda. Ayo kawan, kita tinggalkan bahasa aneh yang entah siapa penemunya itu. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud dari rasa cinta kita terhadap negara kita ini.
Referensi:
http://vhi3y4.wordpress.com
http://1h2j.gaptekupdate.com